
Jika seseorang ditanya tentang jenis musik yang diketahuinya,hampir dapat dipastikan dia akan menyebut jenis-jenis musik sepertyi : pop,jazz,klasik,dang dut,keroncong.Pendek kata,jenis musik yang memang akrab menjadi perbincangan masyarakat umum.Jarang orang menyebut jenis musik kontemporer.Dan memang begitulah keberadaan musik kontemporer.Memiliki kesejatian namun seolah “mengambil jarak” dari hiruk pikuk kesemestaan musik,khususnya musik industri.
Musik kontemporer sebetulnya adalah musik yang con tempo(rary).Keberadaannya berpaut erat dengan mengalirnya waktu atau tempo.Itulah mengapa musik kontemporer sering juga disebut musik garda depan (avantgarde).Karena musik tersebut senantiasa mengedepani sebuah era.Musik kontemporer lazim juga menyandang sebutan new musik atau musik baru.(namun bukan genre musik new age).Dikarenakan sebagai konsekuensi keberadaannya yang senantiasa mengedepani sebuah era,musik kontemporer “dituntut” untuk menghadirkan sesuatu yang baru.
Beberapa orang sering menganggap bahwa musik kontemporer adalah produk dari modernisasi.Atau salah satu pengejawantahan era modern.Sebetulnya,nilai kekontemporeran dalam musik sudah dikenal sejak jaman Johann Sebastian Bach.Pada jamannya,musik Bach sudah dianggap sebagai musik kontemporer.Komposisi musik Bach yang bagai air mengalir tanpa jeda,ditambah gaya kontrapung(alur bass dan melodi saling kontra membentuk aliran harmoni),merupakan sebuah komposisi yang jauh melampaui kelaziman saat itu.Untuk musik kontemporer sebagai sebuah genre musik yang mandiri,keberadaannya mulai marak setelah berakhirnya perang dunia II.Dipelopori oleh Arnold Schonberg dengan tangganada duodekatonik atau 12 nada. Tangga nada yang umum dikenal adalah diatonik,terdiri dari 7 nada.( do re mi fa so la si).Juga musik dengan teknik garapan yang menggunakan idiom dan tata gramatika matematika dari Pierre Boulez.Olivier Messiaen dengan teknik garapan musik berupa perbandingan geometri bangunan.Kemudian musik perkusi dari John Cage dan banyak lagi pemusik yang merupakan pelopor musik kontemporer di dunia.Untuk kawasan Asia,harus disebut nama Nam June Paik dari Korea.
Musik kontemporer,dapat dikenali dengan beberapa ciri yang hampir senantiasa melekat dalam kehadirannya.
- Judul : Karya musik kontemporer lazim menggunakan judul yang aneh dan bahkan asing.Seperti misalnya Gymnopedie,Liturgi kristal,Telemusik.Dan ada juga yang menggunakan bahasa yang sudah tidak lazim,seperti judul karya Steve Reich,Tehilin.
- Tema : Dalam musik yang lazim dikenal,tema yang diangkat umumnya berkisar pada cinta,duka,gembira.Musik kontemporer mengusung tema yang seringkali “baru”.Misalnya Tetabuhan Sungut karya Slamet Abdul Syukur,yang mengusung tema eksplorasi kemampuan bunyi mulut manusia.
- Instrumentasi : Dalam musik kontemporer,bukan hanya instrumen musik yang lazim dikenal saja,melainkan juga digunakan benda-benda yang menghasilkan bunyi,Misalnya generator gelombang bunyi dalam karya Stockhausen.Musik dari Tepukan Tangan karya Steve Reich.Dan piano yang disumbat dengan sekrup dan benda-benda logam karya John Cage
- Partitura : Untuk musik kontemporer,notasi balok dan/atau angka,tidaklah cukup.Konsep musik dalam musik kontemporer seringkali harus disertai petunjuk yang detail tentang gambaran bunyi dan cara memproduksi bunyi tersebut.Itulah mengapa dalam ranah musik kontemporer dikenal pula notasi auditif dan notasi tindakan
- Teknik garapan : Seringkali,komponis musik kontemporer membuat sendiri tata gramatika dan idiom musiknya.Juga susunan dan struktur harmoni yangt baru.Ide garapan dapat saja menggunakan idiom dan tata gtramatik musik tradisi.Atau juga perhitungan nilai matematis dan dapat pula ratio atau perbandingan sebuah struktur rancangan bangunan.

Partitura auditif dari musik karya Stockhausen
- Musik kontemporer dalam idiom tradisi barat.Termasuk dalam kategori ini adalah komponis Amir Pasaribu,Dua Srikandi piano : Trisutji Kamal dan Marusya Nainggolan Abdullah.Materi garapannya dapat berupa musik tradisional.Namun teknik garapannya memakai prinsip-prinsip yang lazim di kenal pada musik barat.Misalnya nuansa gendhing gamelan Jawa yang ditranskripsikan ke dalam piano.Sudah tentu,masalah laras dan alur musiknya bukan lagi pelog,slendro ataupun ladrang.melainkan misalnya mengambil bentuk sonata,prelude dan semacamnya.

Marusya Nainggolan
- Musik kontemporer yang bersumber dari unsur etnik.Kategori ini dimotori oleh nama-nama seperti : A.W.Sutrisna,Rahayu Supanggah,Wayan Sadra,Dody Satya Ekagust Diman,komponis muda yang banyak mendapat pujian di Jerman.Karya dalam kategori ini dapatlah dikatakan sebuah revitalisasi musik tradisi.Misalnya,Degung Sunda yang diberi “baju” baru.Berupa cara menabuh dengan teknik baru misalnya dengan sendok makan,Cara memetik kecapi dengan menggunakan gesekan kuku jari.Tata gramatik musikpun mendapat pakem baru.Misalnya perubahan fungsi tiap instrumen.Juga kemungkinan peran sebagai solis pada tiap instrumen.Degung klasik yang murni adalah sebuah ensemble permainan musik bersama.
- Musik baru yang berlatar belakang budaya Indonesia dan budaya Barat.Komponis terkemuka dalam kategori ini adalah : Slamet Abdul Syukur,Alm.Sapto Ragardjo,Alm.Ben Pasaribu,Tony Prabowo,Oto Sidharta.Ciri garapan kategori ini adalah mix culture,Percampuran dua macam budaya.Misalnya karya Slamet Abdul Syukur yang berjudul Tetabuhan Sungut.Adalah sebuah canon vocal.Namun strukturnya mengambil teknik garapan gendhing.

Slamet Abdul Syukur

Para komponis muda dalam The Circle
0 komentar:
Posting Komentar